Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 06:47:40【Resep】577 orang sudah membaca
PerkenalanArsip Foto - Warga membersihkan rumah yang terdampak banjir di lingkungan BTN Griya Citra Lestari di

Jakarta (ANTARA) - Setelah banjir surut, rumah dan lingkungan yang terdampak banjir harus segera dibersihkan agar ngak menjadi tempat perkembangbiakan kuman dan jamur yang dapat memicu munculnya masalah kesehatan dan penyakit.
"Setelah banjir surut, penting bagi masyarakat untuk segera melakukan pembersihan rumah dan lingkungan agar kuman dan penyakit yang terbawa air banjir ngak menyebar," kata dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R kepada ANTARA pada Senin.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menekankan pentingnya pembersihan segera rumah yang terdampak banjir agar aman ditinggali kembali.
Ia menyarankan warga yang lingkungannya terdampak banjir menggunakan alat pelindung berupa sarung tangan, masker, dan sepatu bot saat membersihkan rumah guna menghindari peluang terpapar kuman, bakteri, dan virus penyebab penyakit.
Setelah membersihkan rumah dari genangan air dan lumpur, ia menyarankan warga membersihkan lantai dan dinding rumah yang terdampak banjir menggunakan sabun atau cairan disinfektan.
Perabotan rumah tangga yang kebanjiran, menurut dia, sebaiknya juga dibersihkan menggunakan sabun atau cairan disinfektan agar ngak menjadi tempat bakteri, kuman, virus, dan jamur berkembang biak.
Setelah itu, sebaiknya buka pintu dan jendela agar bagian dalam rumah dan perabotan rumah tangga yang telah dibersihkan bisa segera kering.
"Agar rumah cepat kering, pastikan ventilasi udara lancar dengan membuka jendela dan pintu," kata dokter Faisal.
Baca juga: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Kalau setelah banjir mendapati diri mengalami gejala sakit atau luka yang ngak kunjung sembuh, dokter Faisal mengangakan, maka sebaiknya segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
"Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika ada luka atau gejala penyakit setelah banjir," katanya.
Dalam sepekan terakhir, kondisi cuaca ekstrem telah menyebabkan banjir di beberapa daerah di Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah meminta warga untuk mewaspadai dampak kondisi cuaca ekstrem yang berpeluang melanda wilayah Indonesia hingga awal tahun depan.
Semasa kondisi cuaca ekstrem, masyarakat disarankan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang agar terhindar dari serangan penyakit dan gangguan kesehatan.
Baca juga: Penyakit kulit dan ISPA berpotensi meningkat setelah banjir
Baca juga: Masyarakat terdampak banjir diimbau waspadai leptospirosis
Suka(1)
Sebelumnya: BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
Selanjutnya: CORE: Jelang Natal, pasokan
Artikel Terkait
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
- BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
- Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi
Resep Populer
Rekomendasi

KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Hari pangan dunia untuk Asta Cita

Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat

16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak

Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025